Punya pacar anak mami.. terlihat sangat manis. Dia sangat perhatian pada ibunya, perlakuannya sangat manis pada Anda, pokoknya dia sangat mengerti bagaimana memperlakukan wanita. Harapan Anda melayang bahwa kelak, setelah menikah, dia akan menyayangi Anda sebesar dia menyayangi ibunya, jadi ayah yang baik dan menjaga Anda sebagai pria dewasa.
Nyatanya.. hal itu tidak semanis kelihatannya.
Dilansir YourTango, memiliki suami anak mami akan sangat berbeda dibandingkan saat pacaran dulu. Menurut Wikipedia, anak mami, atau mama's boy adalah seorang pria yang memiliki ikatan sangat kuat dengan ibunya, ikatan itu masih sangat kuat disaat usia yang pria seharusnya sudah mandiri dengan hidupnya sendiri. Tidak salah memang, bukankah bagi seorang pria menyayangi ibunya?
Tetapi hasil survey di lapangan memperlihatkan fakta sebaliknya. Survey yang disebar pada lebih dari 100 orang menanyakan apakah mereka setuju jika pria anak mami akan menjadi suami hebat. Yang mengejutkan 88 persen tidak setuju.
Inilah alasan beberapa ahli romansa dan terapis pernikahan YourTango:
" 'Anak mami' sama seperti julukannya, 'anak' ," - Sam Alibrando
"Jika Anda ingin memiliki anak dan merawatnya dengan baik, jangan menikah dengan anak mami," - Judith Tutin
"Dia akan selalu mencintai ibunya terlebih dahulu," - Maya Ezratti
"Kecuali Anda bersedia tidur dengan tiga orang, jauhkan diri Anda dari anak mami. Anak mami cenderung tidak akan membela istrinya saat ada perselisihan antara Anda dan ibu mertua," - Aline Zoldbrod
"Secara umum, seseorang yang terlalu dekat dengan ibunya bukanlah tipe pria yang akan menjadi suami hebat. Tapi kadang, wanita justru menyukai pria tipe ini. Mereka berpikir bahwa hubungan akan berjalan romantis dan tercipta hubungan asmara atau pernikahan yang hangat , tetapi hal itu kemungkinan besar tidak akan terjadi, ujar Bobbi Jankovich, seorang terapis pernikahan yang memiliki situs Bobbijankovich.
Itu adalah komentar dari terapis pernikahan, bagaimana fakta di lapangan Indonesia?
"Dulu aku pernah pacaran dengan pria yang anak mami banget. Jujur dia manis banget, sopan, memperlakukan aku dengan baik. Tapi ya gitu.. dia nggak bisa lepas dari mamanya. Semua-semua harus seizin mama, semua-semua tergantung mama, padahal usia dia sudah 27 tahun," ujar sahabat kami yang bernama Yunita.
"Yang lebih parah, dia sering membanding-bandingkan saya dengan mamanya. Walaupun so sweet.. tapi nggak deh, lebih baik saya putus daripada saat menikah nanti, saya jadi istri di balik bayang-bayang mamanya," lanjut sahabat kami.
Lain lagi dengan cerita sahabat kami yang tidak mau disebut namanya. Dia sudah menikah tujuh tahun dengan seorang pria yang menurutnya sangat anak mami. "Waktu pacaran dulu, dia menyenangkan. Tetapi setelah menikah, dia masih saja terobsesi dengan ibunya, semua hal harus sesuai standart ibunya. Bahkan ibunya 'menyetir' apa-apa saja yang harus dia lakukan. Jujur saya kecewa, karena peran saya sebagai istri dan ibu sering dilangkahi mertua. Bahkan saat saya bertengkar dengan ibu mertua, suami selalu membela ibunya. Untuk semua hal, ibunya selalu sempurna, dan sudah jelas.. dia selalu mendahulukan ibunya ketimbang saya," ujarnya.
Apakah Anda pernah pacaran dengan anak mami atau mungkin menikah dengan si mama's boy? (vem/yel)